Kenapa Generasi Z Harus Memahami Fiqih Islam: Menyelaraskan Nilai Tradisional dengan Tantangan Modern

Salah satu komponen penting dari ajaran Islam adalah fikih Islam yang mengatur perilaku umat muslim dalam berbagai aspek kehidupan mereka. “Fiqh” berasal dari kata Arab yang berarti “pemahaman” atau “pengetahuan yang mendalam.”

Fikih adalah ilmu yang mempelajari dan memahami hukum-hukum syariat Islam yang berasal dari sumber-sumber utama Islam, seperti Al-Quran, Hadist (ucapan dan tindakan Nabi Muhammad), Ijma’ (konsensus para ulama), dan Qiyas (penalaran analogis).

Oleh karena itu, fikih berfungsi sebagai pedoman praktis yang membantu orang muslim menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam. seperti difirman Allah Subhanahu wa ta’ala:

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?” (QS. An Nisa: 78)

Generasi Z menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di era digital dan globalisasi yang serba cepat ini. Namun, di tengah arus modernisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, penting bagi generasi Z untuk memahami dan mengaplikasikan fikih Islam dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman fikih Islam sangat penting bagi generasi muda muslim saat ini karena beberapa alasan berikut:

  1. Menjaga Identitas Keislaman

Generasi Z dapat mempertahankan dan memperkuat identitas keislaman mereka di tengah arus globalisasi dengan segala nilai-nilai yang terkadang bertentangan dengan ajaran Islam melalui pemahaman fikih Islam. Ini memungkinkan generasi muda untuk tidak mudah terpengaruh oleh budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai mereka. Ada hadist yang berkata:

عَنْ أَبِى ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: تَرَكَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا طَائِرٌ يَطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلاَّ عِنْدَنَا مِنْهُ عِلْمٌ

Dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah pergi meninggalkan kami (wafat) dan tidaklah seekor burung pun yang terbang dengan kedua sayapnya melainkan kami memiliki ilmunya.

Perkataan Abu Dzarr Radhiyallahu anhu di atas diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad (Musnad Imam Ahmad V/153, 162). Kemudian ada syahidnya dari perkataan Abud Darda Radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam Mu’jam al-Kabir sebagaimana dikatakan Imam al-Haitsami dalam Majma’uz Zawaa-id (VIII/264).

  1. Pedoman Hidup yang Komprehensif

Ibadah, ekonomi, muamalah (interaksi sosial), dan hukum adalah beberapa aspek fikih Islam. Generasi Z dapat menjalani kehidupan yang lebih terorganisir dan harmonis dengan memahami fikih dan mengikuti aturan syariat. Dalam setiap aspek kehidupan mereka, hal ini membantu mereka membuat keputusan yang bijak dan sesuai dengan ajaran agama.

  1. Menghadapi Tantangan Modern

Teknologi digital, hak asasi manusia, dan perubahan sosial yang cepat adalah masalah kompleks yang membebani dunia kontemporer. Generasi Z dapat menghadapi tantangan ini dengan bijak dan sesuai dengan nilai-nilai Islam jika mereka memiliki pemahaman yang baik tentang fikih. Prinsip-prinsip fikih yang fleksibel dan adaptif memungkinkan umat Islam untuk menavigasi masalah modern tanpa kehilangan esensi dari ajaran agama mereka.

  1. Menguatkan Akhlak dan Moral

Tidak hanya hukum, fikih Islam menekankan pentingnya akhlak dan moral yang baik. Generasi Z dapat membangun karakter yang kuat dan berakhlak mulia dengan memahami dan menerapkan fikih. Ini sangat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan harmonis. Fikih terdiri dari prinsip-prinsip seperti kejujuran, keadilan, dan kepedulian sosial, yang dapat digunakan sebagai landasan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Mengisi Kekosongan Spiritual

Banyak generasi muda merasa kehilangan arah dan tujuan hidup mereka di tengah kesibukan dunia modern, dengan memberikan panduan yang jelas tentang hubungan dengan Allah dan sesama manusia, memahami fikih Islam dapat membantu mengisi kekosongan spiritual tersebut. Praktik ibadah yang diatur dalam fikih memberikan makna dan tujuan yang lebih dalam dalam hidup karena membantu menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.

  1. Meningkatkan Pemahaman Sosial dan Tanggung Jawab

Selain itu, fikih mengajarkan bahwa kita semua memiliki tanggung jawab sosial dan betapa pentingnya untuk berbuat baik untuk masyarakat. Jika generasi Z memahami dan menerapkan fikih dalam kehidupan sehari-hari, mereka dapat menjadi agen perubahan yang bermanfaat. Mereka akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan kemanusiaan dan pembangunan masyarakat jika mereka menyadari tanggung jawab sosial mereka.

Diriwayatkan oleh Anas Ra, Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam bersabdah, “Allah Subhanahu wa ta’ala akan mempertanyakan semua orang yang memegang amanah atas amanah yang ia tanggung, apakah ia memeliharanya atau menyia-nyiakannya? Hingga Allah Subhanahu wa ta’ala akan mempertanyakan seseorang pada keluarganya.” (HR. Muslim)

Sangat penting bagi generasi Z untuk memahami fikih Islam untuk menyelaraskan nilai-nilai tradisional Islam dengan tantangan dan dinamika dunia modern. Melalui pemahaman mengenai fikih, mereka dapat mempertahankan identitas keislaman yang dimiliki, menjalani kehidupan yang terorganisir dan harmonis, menguatkan akhlak dan moral, mengisi kekosongan spiritual, dan meningkatkan pemahaman serta tanggung jawab sosial. Ini akan membantu Generasi Z menjadi orang yang kuat, jujur, dan berkontribusi positif kepada masyarakat dan dunia.

Referensi :

Tentang Penulis:
Hanum Shafira Maha Putri (202310050311012). Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang menempuh perkuliahan S1 di jurusan Ilmu Pemerintahan, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Editor : Awaliya Qotrun Nada

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *