Nishab Zakat

فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Artinya : “Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (At-Taubah: 11)

Nishab merupakan batasan minimal kekayaan seseorang yang diwajibkan untuk membayar zakat. Apabila seseorang memiliki harta yang telah mencapai nishab maka orang tersebut sudah diwajibkan untuk berzakat. Sebaliknya, seseorang tidak wajib membayarkan zakat apabila kekayaannya tidak mencapai nishab.

Satuan harta nishab pada zakat bisa bermacam-macam tergantung jenis zakatnya. Zakat harta bisa meliputi hasil perniagaan, hasil panen, hasil laut, hasil pertambangan, hasil ternak, harta temuan, maupun emas dan perak. Semua itu memiliki nishab yang berbeda-beda dan tidak dapat disamaratakan.

Nishab dan Kadar Zakat Mal

  • Emas dan Perak

Emas dan perak dikeluarkan sebagai zakat apabila telah mencapai haul dan nishab. Nishab emas adalah 85 gram emas murni atau 20 dinar. Nishab perak yaitu 200 dirham atau setara dengan 672 gram perak. Dan apabila sudah mencapai jumlah tersebut, maka wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5%.

  • Harta Perniagaan

Harta perniagaan juga dihitung sesuai zakat emas. Besaran zakat yang dikeluarkan sebesar 2,5%. Contoh : sebuah perusahaan memiliki sejumlah laba kotor senilai Rp. 40,000,000. Apabila harga 1 gr emas sebesar Rp400,000 dan dengan nishab 85 gr, maka nishabnya adalah Rp34,000,000.- sehingga terkena wajib zakat sebesar : 2,5% x Rp40,000,000 = Rp1,000,000.-

  • Binatang Ternak

Nishab untuk unta adalah 5 ekor. Sedangkan, nishab untuk sapi, kuda, dan kerbau masing-masing adalah 30 ekor. Sementara itu, nishab untuk kambing atau domba adalah 40 ekor.

  • Hasil Pertanian

Nishab untuk hasil pertanian adalah lima wasaq. Zakat hasil pertanian yang harus dikeluarkan adalah sebesar 10% jika lahan dialiri secara alami, sedangkan apabila pertanian dialiri oleh irigasi maka besarnya zakat yang harus dikeluarkan menjadi 5%. Sebagaimana dalam hadis berikut ini, “Dari Nabi Muhammad saw. bahwa beliau bersabda, “Tidak ada zakat (pada harta) yang tidak mencapai lima wasaq; juga pada harta yang tidak mencapai lima ekor unta; serta yang tidak mencapai lima auqiyah.” (Hadist Muttafaqun ‘alaih)

  • Harta Karun atau Harta Temuan

Tak hanya harta milik sendiri, harta temuan atau harta karun juga wajib untuk dizakatkan. Namun, para ulama berbeda pendapat mengenai batas waktu dari zakat harta temuan ini. Beberapa ulama berpendapat terdapat syarat haul dan yang lainnya mengatakan bahwa haul tidak berlaku untuk harta temuan. Sementara untuk besaran zakat yang dikeluarkan dari harta karun adalah 20%.

  • Harta Profesi atau Simpanan

Zakat atas harta profesi adalah zakat mal yang wajib dikeluarkan atas harta yang berasal dari pendapatan. Untuk nishab zakat penghasilan sebesar 85 gr emas dengan kadar zakat 2,5 %. Sementara untuk harta simpanan para ulama sepakat bahwa seseorang yang memiliki harta simpanan yang telah mencapai nishab dan haul wajib dikeluarkan zakatnya. Nilai zakatnya sebesar 2,5 % dari seluruh harta simpanan yang dimiliki.

Sumber : www.lazalbunyan.org ; Image by ibrandify on Freepik

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *