Kabupaten Malang — Ada hal yang Nampak berbeda di masjid Nurul Hidayah Kepanjen, Kabupaten Malang pada hari Senin Sore (25/4/2022). Terlihat sekelompok pemuda dan pemudi yang berpenampilan sangar dengan memakai kaos “metal”, badan dipenuhi tato dan juga sebagian dari mereka mengenakan tindik. Para pemuda dan pemudi tersebut ternyata merupakan para pengamen dan pekerja seni jalanan di area pasar Kepanjen yang tergabung dalam komunitas “Embong Apik” binaan Lazismu Kabupaten Malang.
Pada sore itu, anak-anak komunitas Embong Apik diundang oleh Lazismu untuk menghadiri acara kajian dan buka puasa Bersama yang juga dihadiri oleh ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang Dr. Mursidi, MM, dan juga dari Kasat Bina Masyarakat Polres Malang.
Dalam tausyiyah singkat yang disampaikan oleh Dr. Mursidi MM, menyampaikan bahwa komunitas semacam ini selayaknya harus diperhatikan dengan pendekatan yang berbeda. Dikatakan, siar untuk mengajak kebaikan kepada mereka harus benar-benar istiqomah, karena tantangan yang dihadapi lebih berat. Kahar Mashur, Wakil Ketua Lazismu Kabupaten Malang yang hadir ditengah-tengah acara menjelaskan selama ini Lazismu terus konsisten untuk menebarkan dakwah ke berbagai pihak, termasuk kaum-kaum marjinal seperti komunitas Embong Apik ini.
“Setiap bulan kami ada pembinaan untuk teman-teman ini, mulai dari pendampingan keagamaan hingga pelatihan pengembangan keterampilan”. Kata Kahar Mashur.
“Semoga dengan pendampingan seperti ini, mereka bisa menjadi lebih baik kedepannya dan bisa terlepas dari kehidupan di jalanan”. Harap Kahar, panggilan akrabnya.
Diakhir kegiatan, para anggota embong apik mendapat hadiah kado Ramadhan dari Lazismu berupa perlengkapan ibadah dan juga paket sembako untuk menyambut datangnya hari raya Idul Fitri 1443H. (bma)