Program Bakti Guru LAZISMU Sasar Tenaga Pendidik Berpendapatan Di Bawah Rata-Rata

KABUPATEN MALANG – Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, hadir mencerdaskan para generasi bangsa dengan segala perjuangannya. Namun apakah sampai saat ini semua perjuangannya berbalas? Apakah semua jasanya mendapat bayaran yang sepadan?

Melalui keresahan ini, LAZISMU hadir dan terus berkomitmen untuk mendukung perjuangan para tenaga pendidik dengan menyalurkan bantuan melalui program Bakti Guru kepada sejumlah tenaga pendidik yang berada di Kabupaten Malang.

TK ‘ABA 24 Pujon adalah salah satu sekolah penerima manfaat program Bakti Guru sejak Oktober 2023, dan sebanyak 4 guru telah menerima bantuan tambahan insentif di setiap bulannya.

Hal ini dilatar belakangi oleh kurangnya dana SPP yang masuk untuk penggajian guru pada tiap bulannya. Dalam sebulan, siswa ditarif sebesar Rp. 30ribu untuk dana SPP dan tidak semua wali murid dapat melunasi SPP tersebut secara tepat waktu.

Sehingga, dana SPP yang masuk dalam tiap bulannya lebih banyak dialokasikan untuk biaya operasional sekolah dan tidak mencukupi untuk menggaji para guru yang ada.

“SPPnya kan 30ribu peranak. 30ribu kalau dikalikan total jumlah anak di sini 25 orang, itupun kalau bayar semuakan cuma berapa. Nah kadang ada yang sampai TK B ataupun sudah mau lulus belum juga dilunasi.” Ujar Ika, salah satu pengajar tetap di TK ‘ABA 24 Pujon.

Ika juga menambahkan bahwa penggajian guru di sekolahnya tidak bisa bergantung kepada biaya SPP yang masuk sehingga membuat pengurus sekolah memutuskan untuk mencari donatur di luar lingkup sekolah untuk penggajian para guru.

“Untuk gajinya sendiri alhamdulillah para pengurus kami mau mencarikan.” sambung Ika.

Sementara itu, kepala sekolah banyak menanggung pembayaran SPP yang tidak tepat waktu maupun wali siswa yang memiliki kendala ekonomi untuk pembayaran biaya SPP.

“Ya biasanya itu kepala sekolah yang menanggung pembayaran spp yang telat-telat itu. Atau kalau siswanya terkendala secara ekonomi, ya kepala sekolah juga yang ngasih untuk melunasi.”

Di tahun ini, para guru TK ‘ABA 24 Pujon telah mendapatkan bayaran sebesar Rp. 300ribu di setiap bulannya. Kenaikan pendapatan ini dirasakan setelah melewati berbelas-belas tahun TK ‘ABA 24 Pujon berdiri.

Ika, dan dua guru lainnya yang ditemui tim LAZISMU mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur atas program Bakti Guru yang dapat membantu menambah pendapatan mereka sebagai tenaga pendidik di TK ‘ABA 24 Pujon. Ia mengungkapkan bahwa terkadang penghasilan yang ia miliki jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Namun, ia menekankan bahwa seberapapun besar pendapatan yang ia terima, dan bantuan yang juga ia terima melalui LAZISMU dapat memberi keberkahan baginya juga bagi donatur yang telah mendukung program Bakti Guru LAZISMU.

“Ya terima kasih sudah berbagi. Semoga rezekinya semakin dan penuh berkah. Semoga digantikan berlipat-lipat ganda oleh Allah.” Tutup Ika.

Badrul, selaku tim program LAZISMU Kabupaten Malang juga menuturkan bahwa terlaksananya program ini adalah sebagai bentuk upaya untuk terus mendukung keberlangsungan sistem pendidikan di Kabupaten Malang khususnya di tingkat dasar seperti Taman Kanak-Kanak (TK).

Ia juga berharap bahwa program Bakti Guru ini bisa terus mendapatkan dukungan dari donatur LAZISMU karena dapat memberi manfaat bagi banyak guru dengan penghasilan di bawah rata-rata di luaran sana.

Penulis : Awaliya Qotrun Nada